Dai Polri Gandeng Tokoh Masyarakat Parigi Moutong Lawan Radikalisme

-News, Uncategorized-
oleh

Nesia – Tim Da'i Ops Madago Raya kembali melaksanakan kegiatan dengan Bpk Ismail K di Kelurahan Kecamatan , Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (29/6/2024).

Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan mengajak peran aktif para masyarakat dalam menangkal masuknya paham radikalisme dan intoleransi di wilayah tersebut.

Tim Da'i Polri terdiri dari Aiptu Irwan, Aiptu Erwin L, Aiptu Zulham, dan Aiptu Arwin Abubakar menyampaikan pesan kamtibmas, diantaranya:

Baca Juga:   Da'i/Da'iyah di Touna Ditingkatkan Kemampuannya untuk Tangkal Radikalisme

Pertama, Tim Da'i Polri mengajak para tokoh masyarakat, , tokoh pemuda, dan tokoh wanita untuk bersinergi dengan Polri dalam menangkal masuknya paham radikalisme dan intoleransi di wilayah Kecamatan Parigi.

Kedua, Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga persaudaraan, persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antar sesama.

Ketiga, Orang tua dan tokoh masyarakat perlu berperan aktif dalam menjaga dari pengaruh paham-paham yang menyesatkan, salah satunya dengan mengaktifkan peran remaja masjid.

Baca Juga:  Perkuat Wawasan Kebangsaan, Dai Polri Sambangi Santri Pesantren Darul Mukhlisin Poso

Tokoh masyarakat, Bpk. Ismail menyambut antusaias dan menyampaikan terima kasih kepada Tim Da'i Polri Ops Madago Raya atas kunjungan dan silaturahminya. Ia menyatakan kesiapannya untuk mendukung pihak Polri dalam menangkal paham radikalisme dan intoleransi di wilayahnya.

“Kami siap mendukung pihak Polri dalam menangkal paham radikalisme dan intoleransi di wilayah Parigi Moutong,” ucapnya.

Terpisah, Kasubsatgas Humas Madago Raya, AKP Basirun Laele, mengatakan kegiatan Sambang dan Silaturahmi ini merupakan bagian dari strategi preemtif Polri dalam mencegah masuknya paham radikalisme dan intoleransi di wilayah Sulawesi Tengah.

Baca Juga:  Patroli Jalur Klasik, Bukti Komitmen Ops Madago Raya Ciptakan Poso yang Aman dan Kondusif

“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dapat lebih memahami bahaya paham radikalisme dan intoleransi dan dapat membantu Polri dalam mencegah penyebarannya,” ujarnya.

Polri tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga Kamtibmas. Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk tokoh masyarakat, untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini, tukasnya.

banner

Komentar